Praktikum Fisiologi
Hewan
Proses Oksidasi dan
Proses Respirasi
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan pada
semester ganjil yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Kelompok
|
: 2
|
|
Nama/NIM
|
: Fitri Nuryanti
|
13542005
|
|
: Nenden Samrotul Puadah
|
13542006
|
|
: Intan Febrian Susanti
|
13542008
|
|
: Isman Saepul Hakim
|
13542010
|
|
: Ai Rani Rhyana Mustika
|
13542024
|
|
: Siti Rahmah Al-Humairoh
|
13542025
|
Kelas
|
: 3 – B
|
|
Fakultas/Jurusan
|
: Pendidikan Biologi S-1
|
|
Jadwal praktikum
|
: 09 November 2015
|
|
LABORATORIUM
BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2015
A. Judul
Proses
oksidasi dan proses respirasi
B. Tujuan
·
Untuk mengetahui proses
respirasi sel
·
Untuk memahami prosses
respirasi anaerobic (fermentasi)
·
Untuk menentukan jenis
respirasi pada suatu sel makhluk hidup
·
Untuk memahami proses
oksidasi dalam masa respirasi
C. Alat
dan Bahan
1. Alat
·
4 tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Bunsen
·
Kaki tiga
·
Kawat kasa
·
Gelas kimia
·
Penjepit tabung reaksi
·
Pipet tetes
·
Gelas ukur
·
Stopwatch
·
Thermometer
·
Alumunium foil
·
Gasoline
2. Bahan
·
Larutan gist/ragi (15
gram dalam 250 cc larutan sukrosa 10 %)
·
Larutan methylen blue
·
Larutan glukosa 10 %
dalam aquades
·
Aquades
D. Langkah
kerja
1. Disipkan
alat dan bahan yang diperlukan.
2. Disiapkan
4 buah tabung reaksi, masing-masing tabung diberi label A, B, C, dan D.
3. Dipanaskan
5 cc larutan gist yang telah dibuat hingga terlihat gelembung-gelembungnya.
4. Masing-masing
1 cc larutan gist yang telah dipanaskan tersebut dimasukan kedalam tabung A dan
B.
5. Kemudian
5 cc larutan gist yang masih dingin diambil lalu dimasukan masing-masing 1 cc
kedalam tabung C dan D.
6. Dimasukan
1 cc arutan glukosa 10 % dan 1 cc methylen blue masing-masing pada setiap
tabung A, B, C, dan D.
7. Lalu
diencerkan setiap tabung tersebut dengan memasukan aquades sebanyak 5 cc,
kemudian disumbat dengan ibu jari serta kocok masing-masing tabung tersebut.
8. Tabung B dan D dibiarkan terbuka sedangkan
tabung A dan C ditutup dengan plastik/alumunium foil.
9. Semua
tabung tersebut dimasukan kedalam penangas air dengan suhu 38-40ºC.
10.
Dilakukan pengamatan
perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit.
11.
Diperhatikan perubahan
suhunya agar dalam keadaan tetap.
E. Hasil
Pengamatan
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
10
menit
Ke-1
|
10
menit
Ke-2
|
10
menit
Ke-3
|
10
menit
Ke-4
|
||
A
|
Biru
+++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
B
|
Biru
+++
|
++
|
+
|
+
|
+
|
C
|
Biru
+++
|
+
|
Putih
|
putih
|
Putih
|
D
|
Biru
+++
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
F. Pembahasan
Pada pengamatan kali ini, kami dapat
jelas mengamati perubahan warna pada ke emapat tabung tersebut.
Pada tabung A yaitu berisi larutan gist
yang dipanaskan dan ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya hanya
sedikit dari warna biru (+++) menjadi biru (++) yang berubah dari 10 menit ke-1 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung B yaitu berisi larutan gist
yang dipanaskan dan tidak ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya
dari biru (+++) menjadi biru (++) yang berubah dari 10 menit ke-1, dan akhirnya
menjadi warna biru (+) yang berubah dari
10 menit ke-2 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung C yaitu berisi larutan gist
yang tidak dipanaskan dan ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnananya begitu
cepat dari warna biru (+++) menjadi biru (+) yang berubah pada 10
menit ke-1, dan akhirnya menjadi warna putih yang berubah dari 10 menit ke-1
hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung D yaitu larutan gist yang
tidak dipanaskan dan tidak ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya
begitu cepat lebih cepat dari tabung C. dari warna biru (+++) menjadi warna
putih yang berubah pada 10 menit ke-1 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung A
dan B tidak mengalami banyak perubahan warna karena mikrooorganisme pada gist
yang melakukan respirasi sudah mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan
pada tabung C dan D mengalami perubahan warna karena mikroorganismenya aktif
melakukan respirasi .
Pada tabung C
dan D, perubahan warnananya lebih cepat yang tabung D karena tidak ditutup
dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya lebih banyak atau mengalami
respirasi aerob. Berbeda dengan tabung C yaitu tabung yang ditutup dengan
alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya kurang jadi proses respirasinya
sedikit tidak sempurna atau mengalami respirasi anaerob.
G. Kesimpulan
Jadi, pada
percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa larutan gist yang
dipanaskan (A dan B) mikroorganismenya mati sehingga tidak aktif melalakukan
respirasi. Dan pada larutan gist yang tidak dipanaskan (C dan D)
mikroorganismenya tidak mati sehingga aktif melakukan respirasi.
Pada tabung C
dan D, perubahan warnananya lebih cepat yang tabung D karena tidak ditutup
dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya lebih banyak atau mengalami
respirasi aerob. Berbeda dengan tabung C yaitu tabung yang ditutup dengan
alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya kurang jadi proses respirasinya
sedikit tidak sempurna atau mengalami respirasi anaerob.
Adapun
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan respirasi yaitu ketersediaannya
substra (semakin banyak substrat maka semakin cepat pula perubahan warnanya), ketersediaan
oksigen (ketersediaan O2 yang terbatas akan mempengaruhi laju
respirasi yang ditandai dengan perubahan warna yang semakin cepat dan
banyaknnya gelembung), dan suhu (semakin tinggi suhu, maka proses respirasi
akan semakin cepat).
H.
Soal
1.
Apakah yang dimaksud dengan respirasi sel?
Respirasi
sel merupakan proses dimana energi potensial dari nutrisi berubah menjadi
energi yang dapat digunakan oleh tubuh atau organisme dimana sel berada.
2.
Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
Oksidasi
merupakan interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Juga
merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
3.
Apa sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A,
B, dengan dengan tabung C dan D?
Karena, pada tabung A dan B larutan gistnya dipanaskan sehinnga
mikroorganismenya akan mati atau tidak mealukan respirasi dan terjadi
perlambatan perubahan warna. Tetapi pada tabung A dan B tersebut perubahan
warnanya lebih cepat pada tabung yang B karena, tidak ditutup dengan alumunium
foil sehingga kebutuhan oksigennya sedikit terpenuhi. Sedangkan pada tabung C
dan D larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga mikkroorganismenya tidak mati atau
aktif melakukan respirasi dan terjadi kecepatan perubahan warna. Tetapi pada
tabung C dan D tersebut perubahan warnanya lebih cepat pada tabung yang D
karena, tidak ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya cukup
terpenuhi.
I.
Daftar Pustaka
Poedjiadi,
A. 1994. Dasar-DasarBiokimia. Jakarta
: UI-Prees.
http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi [diakses pada 7 November 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar