Senin, 16 November 2015

Poses Oksidasi dan Proses Respirasi

Praktikum Fisiologi Hewan
Proses Oksidasi dan Proses Respirasi 

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan pada semester ganjil yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.


Kelompok
: 2

Nama/NIM
: Fitri Nuryanti
13542005

: Nenden Samrotul Puadah
13542006

: Intan Febrian Susanti
13542008

: Isman Saepul Hakim
13542010

: Ai Rani Rhyana Mustika
13542024

: Siti Rahmah Al-Humairoh
13542025
Kelas
: 3 – B

Fakultas/Jurusan
: Pendidikan Biologi S-1

Jadwal praktikum
: 09 November 2015




LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2015
A.   Judul
Proses oksidasi dan proses respirasi
B.   Tujuan
·        Untuk mengetahui proses respirasi sel
·        Untuk memahami prosses respirasi anaerobic (fermentasi)
·        Untuk menentukan jenis respirasi pada suatu sel makhluk hidup
·        Untuk memahami proses oksidasi dalam masa respirasi
C.   Alat dan Bahan
1.     Alat
·        4 tabung reaksi
·        Rak tabung reaksi
·        Bunsen
·        Kaki tiga
·        Kawat kasa
·        Gelas kimia
·        Penjepit tabung reaksi
·        Pipet tetes
·        Gelas ukur
·        Stopwatch
·        Thermometer
·        Alumunium foil
·        Gasoline
2.     Bahan
·        Larutan gist/ragi (15 gram dalam 250 cc larutan sukrosa 10 %)
·        Larutan methylen blue
·        Larutan glukosa 10 % dalam aquades
·        Aquades
D.   Langkah kerja
1.     Disipkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.     Disiapkan 4 buah tabung reaksi, masing-masing tabung diberi label A, B, C, dan D.
3.     Dipanaskan 5 cc larutan gist yang telah dibuat hingga terlihat gelembung-gelembungnya.
4.     Masing-masing 1 cc larutan gist yang telah dipanaskan tersebut dimasukan kedalam tabung A dan B.
5.     Kemudian 5 cc larutan gist yang masih dingin diambil lalu dimasukan masing-masing 1 cc kedalam tabung C dan D.
6.     Dimasukan 1 cc arutan glukosa 10 % dan 1 cc methylen blue masing-masing pada setiap tabung A, B, C, dan D.
7.     Lalu diencerkan setiap tabung tersebut dengan memasukan aquades sebanyak 5 cc, kemudian disumbat dengan ibu jari serta kocok masing-masing tabung tersebut.
8.      Tabung B dan D dibiarkan terbuka sedangkan tabung A dan C ditutup dengan plastik/alumunium foil.
9.     Semua tabung tersebut dimasukan kedalam penangas air dengan suhu 38-40ºC.
10.                        Dilakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit.
11.                        Diperhatikan perubahan suhunya agar dalam keadaan tetap.
E.    Hasil Pengamatan


Tabung
Warna

Sebelum
Sesudah
10 menit
Ke-1
10 menit
Ke-2
10 menit
Ke-3
10 menit
Ke-4
A
Biru +++
++
++
++
++
B
Biru +++
++
+
+
+
C
Biru +++
+
Putih
putih
Putih
D
Biru +++
Putih
Putih
Putih
Putih

F.    Pembahasan
Pada pengamatan kali ini, kami dapat jelas mengamati perubahan warna pada ke emapat tabung tersebut.
Pada tabung A yaitu berisi larutan gist yang dipanaskan dan ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya hanya sedikit dari warna biru (+++) menjadi biru (++) yang  berubah dari 10 menit ke-1 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung B yaitu berisi larutan gist yang dipanaskan dan tidak ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya dari biru (+++) menjadi biru (++) yang berubah dari 10 menit ke-1, dan akhirnya menjadi warna biru (+)  yang berubah dari 10 menit ke-2 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung C yaitu berisi larutan gist yang tidak dipanaskan dan ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnananya begitu cepat dari warna biru (+++) menjadi biru (+) yang berubah pada 10 menit ke-1, dan akhirnya menjadi warna putih yang berubah dari 10 menit ke-1 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung D yaitu larutan gist yang tidak dipanaskan dan tidak ditutup dengan alumunium foil, perubahan warnanya begitu cepat lebih cepat dari tabung C. dari warna biru (+++) menjadi warna putih yang berubah pada 10 menit ke-1 hingga 10 menit ke-4.
Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna karena mikrooorganisme pada gist  yang melakukan respirasi sudah mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna karena mikroorganismenya aktif melakukan respirasi .
Pada tabung C dan D, perubahan warnananya lebih cepat yang tabung D karena tidak ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya lebih banyak atau mengalami respirasi aerob. Berbeda dengan tabung C yaitu tabung yang ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya kurang jadi proses respirasinya sedikit tidak sempurna atau mengalami respirasi anaerob.
G.   Kesimpulan
Jadi, pada percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa larutan gist yang dipanaskan (A dan B) mikroorganismenya mati sehingga tidak aktif melalakukan respirasi. Dan pada larutan gist yang tidak dipanaskan (C dan D) mikroorganismenya tidak mati sehingga aktif melakukan respirasi.
Pada tabung C dan D, perubahan warnananya lebih cepat yang tabung D karena tidak ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya lebih banyak atau mengalami respirasi aerob. Berbeda dengan tabung C yaitu tabung yang ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya kurang jadi proses respirasinya sedikit tidak sempurna atau mengalami respirasi anaerob.
Adapun faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan respirasi yaitu ketersediaannya substra (semakin banyak substrat maka semakin cepat pula perubahan warnanya), ketersediaan oksigen (ketersediaan Oyang terbatas akan mempengaruhi laju respirasi yang ditandai dengan perubahan warna yang semakin cepat dan banyaknnya gelembung), dan suhu (semakin tinggi suhu, maka proses respirasi akan semakin cepat).
H.   Soal
1.     Apakah yang dimaksud dengan respirasi sel?
Respirasi sel merupakan proses dimana energi potensial dari nutrisi berubah menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh atau organisme dimana sel berada.
2.     Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
Oksidasi merupakan interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Juga merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
3.     Apa sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A, B, dengan dengan tabung C dan D?
Karena, pada tabung A dan B larutan gistnya dipanaskan sehinnga mikroorganismenya akan mati atau tidak mealukan respirasi dan terjadi perlambatan perubahan warna. Tetapi pada tabung A dan B tersebut perubahan warnanya lebih cepat pada tabung yang B karena, tidak ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya sedikit terpenuhi. Sedangkan pada tabung C dan D larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga mikkroorganismenya tidak mati atau aktif melakukan respirasi dan terjadi kecepatan perubahan warna. Tetapi pada tabung C dan D tersebut perubahan warnanya lebih cepat pada tabung yang D karena, tidak ditutup dengan alumunium foil sehingga kebutuhan oksigennya cukup terpenuhi. 
I.       Daftar Pustaka
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-DasarBiokimia. Jakarta : UI-Prees.
http://id.wikipedia.org/wiki/Redoks [diakses pada 7 November 2014]
http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi [diakses pada 7 November 2014]






Tidak ada komentar:

Posting Komentar